Hai, Kawan Belajar CloudKilat!
Jika kamu menggunakan Docker untuk mengelola container, pasti kamu ingin cara yang lebih mudah untuk mengontrol dan mengatur semuanya, bukan? Inilah Portainer, sebuah GUI (Graphical User Interface) berbasis web yang memudahkan pengelolaan container tanpa perlu banyak perintah terminal!
Di artikel ini, kita akan membahas apa itu Portainer, manfaatnya, dan bagaimana cara menggunakannya. Yuk, simak penjelasannya!
Apa Itu Portainer? #
Portainer adalah alat berbasis web yang membantu kamu mengelola Docker dan Kubernetes dengan tampilan grafis yang user-friendly. Dengan Portainer, kamu bisa dengan mudah:
- Membuat, menjalankan, dan menghapus container
- Mengatur volume dan network
- Memantau performa container
- Mengelola image dan stack dengan mudah
Portainer tersedia dalam dua versi:
- Portainer Community Edition (CE) → Gratis dan cocok untuk penggunaan pribadi, ideal untuk pengembangan (development) dan eksperimen
- Portainer Business Edition (BE) → Berbayar dengan fitur tambahan yang lengkap untuk kebutuhan enterprise.
Kenapa Harus Menggunakan Portainer? #
Ada beberapa alasan mengapa kamu perlu menggunakan Portainer ini, yaitu:
- Mudah Digunakan – Tidak perlu hafal perintah Docker, cukup klik!
- Visual & User-Friendly – Semua informasi bisa dilihat langsung dalam satu dashboard.
- Kompatibel dengan Docker & Kubernetes – Bisa digunakan untuk berbagai platform container.
- Manajemen Multi-Environment – Memungkinkan kamu untuk mengelola banyak instance Docker atau Kubernetes dalam satu UI.
- Menghemat Waktu – Memudahkan pengelolaan dan monitoring container tanpa repot
Cara Menggunakan Portainer di Docker #
1. Install Docker Terlebih Dahulu #
Sebelum menggunakan Portainer, pastikan Docker sudah terinstall. Jika belum, kamu bisa menginstalnya dengan perintah berikut:
- Ubuntu/Debian:
sudo apt update
sudo apt install docker.io -y
- CentOS/RHEL:
sudo yum install -y docker
sudo systemctl start docker
sudo systemctl enable docker
Pastikan Docker berjalan dengan mengecek versinya menggunakan perintah:
docker --version
2. Install Portainer di Docker #
Sekarang, jalankan perintah berikut untuk menginstall Portainer:
#Membuat Docker volume untuk menyimpan data persisten Portainer
docker volume create portainer_data
#Menginstall dan menjalankan Portainer
docker run -d -p 8000:8000 -p 9443:9443 --name=portainer \
--restart=always \
-v /var/run/docker.sock:/var/run/docker.sock \
-v portainer_data:/data \
portainer/portainer-ce:latest
3. Akses Portainer di Browser #
Setelah instalasi selesai, buka browser dan akses:
https://IP-SERVER:9443
Pada tampilan awal, buat username dan password admin, lalu pilih Docker Standalone untuk mulai mengelola container.
Cara Menggunakan Portainer #
Setelah berhasil masuk ke dashboard Portainer, kamu bisa mulai mengelola container dengan fitur-fitur berikut:
Container Management – Membuat, menjalankan, dan menghentikan container dengan satu klik.
Image Management – Pull, push, dan hapus image langsung dari UI.
Network & Volume Management – Mengatur jaringan dan penyimpanan dengan mudah.
Stack & Compose – Menjalankan aplikasi kompleks menggunakan Docker Compose.
Kesimpulan #
Portainer adalah solusi terbaik untuk mengelola container Docker dan Kubernetes secara visual dan mudah. Dengan fitur-fitur yang lengkap dan user-friendly, kamu tidak perlu lagi mengetik banyak perintah terminal.
Jika Kawan Belajar mengalami kendala atau punya sesuatu untuk didiskusikan bersama kami terkait panduan ini, Tim Support CloudKilat akan dengan senang hati membantu kamu! Silakan menghubungi kami dengan mengirimkan email ke info@cloudkilat.com atau dengan membuka tiket bantuan melalui Portal Client Area, ya!