Hai, Kawan Belajar CloudKilat!
Sebagai seorang pemilik website atau administrator server, memantau penggunaan storage pada Virtual Machine (VM) adalah hal yang sangat penting. Storage yang penuh dapat menyebabkan performa server menurun, website menjadi lambat, atau bahkan downtime. Oleh karena itu, memahami cara mengecek penggunaan storage dengan perintah-perintah dasar di terminal sangatlah berguna.
Dalam basis pengetahuan ini, kita akan membahas tiga perintah yang sering digunakan untuk memantau penggunaan storage pada VM: df -Th
, df -ih
, dan du -hsx
. Mari kita bahas satu per satu.
1. Mengecek Penggunaan Storage dengan df -th
#
Perintah df
(disk filesystem) digunakan untuk menampilkan informasi tentang penggunaan storage pada sistem file. Opsi -T
menambahkan kolom yang menunjukkan tipe filesystem, sedangkan -h
membuat output lebih mudah dibaca dengan menampilkan ukuran dalam format human-readable (GB, MB, KB).
Contoh penggunaan:
df -Th
Output:

Penjelasan:
- Filesystem: Nama partisi atau filesystem.
- Type: Tipe filesystem (ext4, tmpfs, dll).
- Size: Total ukuran storage.
- Used: Storage yang sudah digunakan.
- Avail: Storage yang masih tersedia.
- Use%: Persentase penggunaan storage.
- Mounted on: Direktori tempat filesystem terpasang.
Dengan perintah ini, Kamu bisa melihat secara cepat partisi mana yang hampir penuh dan memerlukan perhatian.
2. Mengecek Penggunaan Inode dengan df -ih
#
Perintah df -ih
digunakan untuk mengecek penggunaan inode pada filesystem. Inode adalah struktur data yang menyimpan informasi tentang file dan direktori. Jika inode habis, meskipun masih ada space storage yang tersedia, sistem tidak bisa membuat file atau direktori baru.
Contoh penggunaan:
df -ih
Output:

Penjelasan:
- Inodes: Total inode yang tersedia.
- IUsed: Jumlah inode yang sudah digunakan.
- IFree: Jumlah inode yang masih tersedia.
- IUse%: Persentase penggunaan inode.
Perintah ini sangat berguna jika Anda memiliki banyak file kecil, karena bisa menyebabkan inode habis meskipun storage masih tersedia.
3. Mengecek Penggunaan Storage per Direktori dengan du -hsx
#
Perintah du
(disk usage) digunakan untuk mengecek penggunaan storage pada level direktori. Opsi -h
membuat output lebih mudah dibaca, -s
memberikan ringkasan, dan -x
membatasi pencarian hanya pada filesystem yang sama.
Sintaks Umum:
du -hsx /path/to/directory
Penjelasan Opsi:
-h → Menampilkan hasil dalam format yang mudah dibaca (GB, MB, KB).
-s → Menampilkan total ukuran dari direktori yang dipilih tanpa menampilkan sub-direktori satu per satu.
-x → Menghindari pencacahan direktori dari filesystem lain.
Contoh Pengecekan Ukuran Var Directory:
du -hsx /var/*
Output:

Hasil dari perintah du -hsx /var/*
diatas menunjukkan ukuran penggunaan ruang disk di berbagai subdirektori dalam /var
pada sistem Linux. Subdirektori terbesar adalah /var/lib
, yang menggunakan 1.9GB, diikuti oleh /var/cache
(128MB), /var/log
(366MB), dan /var/snap
(830MB). Subdirektori lainnya seperti /var/backups
(2.4MB), /var/www
(8.5MB), serta beberapa lainnya yang sangat kecil, menunjukkan penggunaan yang minimal. Beberapa direktori seperti /var/lock
, /var/mail
, /var/opt
, dan /var/run
tidak menggunakan ruang sama sekali. Kesimpulannya, sebagian besar ruang disk di /var
digunakan oleh data sistem yang lebih besar dan cache, sementara sebagian kecil hanya digunakan oleh file log atau data lainnya. Pastikan untuk memeriksa dan membersihkan cache atau log yang tidak diperlukan untuk menghemat ruang disk.
4. Menampilkan 10 Direktori Terbesar dalam Sistem #
Jika ingin mengetahui direktori mana yang menggunakan storage terbesar, gunakan perintah berikut:
du -hsx /* | sort -rh | head -10
Penjelasan:
sort -rh → Mengurutkan berdasarkan ukuran terbesar ke terkecil.
head -10 → Menampilkan 10 hasil teratas.
Output:

Kapan Harus Mengecek Storage? #
- Rutin: Lakukan pengecekan storage secara berkala, misalnya seminggu sekali, untuk menghindari kehabisan space secara tiba-tiba.
- Setelah Update Besar: Jika Anda baru saja mengupdate website atau menambahkan banyak file, pastikan untuk mengecek penggunaan storage.
- Saat Performa Menurun: Jika website atau server tiba-tiba lambat, bisa jadi penyebabnya adalah storage yang hampir penuh.
Tips Mengelola Storage #
- Hapus File Tidak Perlu: Cari dan hapus file log, cache, atau backup yang sudah tidak diperlukan.
- Gunakan Cloud Storage: Jika storage lokal hampir penuh, pertimbangkan untuk memindahkan file besar ke cloud storage.
- Optimasi Database: Database yang tidak teroptimasi bisa memakan banyak space. Lakukan optimasi dan hapus data yang tidak diperlukan.
- Monitoring Otomatis: Gunakan tools monitoring seperti Nagios atau Zabbix untuk mendapatkan notifikasi otomatis ketika storage hampir penuh.
Dengan memahami dan menggunakan perintah df -Th
, df -ih
, dan du -hsx
, Anda bisa lebih mudah memantau dan mengelola penggunaan storage pada VM. Hal ini tidak hanya membantu menjaga performa server, tetapi juga mencegah masalah yang bisa mengganggu kelancaran website atau aplikasi Anda.
Jika Kawan Belajar mengalami kendala atau punya sesuatu untuk didiskusikan bersama kami terkait panduan ini, Tim Support CloudKilat akan dengan senang hati membantu Anda! Silakan menghubungi kami dengan mengirimkan email ke info@cloudkilat.com atau dengan membuka tiket bantuan melalui Portal Client Area, ya!